Senin, 09 Oktober 2017

Pengaruh Era Digital Terhadap Pergerakan Mahasiswa

Perkembangan teknologi dewasa ini begitu cepat mendunia, banyak orang mengatakan saat ini kita telah memasuki “Era Digital”, era dimana muncul berbagai macam media baru yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, dari segi transportasi dahulu saat orang ingin menggunakan jasa tukang ojek atau taxi terlebih dahulu harus ke pangkalan ojek/taxi hingga menunggu dipinggir jalan, namun munculnya aplikasi Go-Jek masyarakat dapat memesan ojek/taxi melalui smartphone dan internet kemudian menunggu dirumah untuk dijemput oleh Ojek online tersebut dan pada akhirnya tukang ojek konvensionalpun tergerus oleh era saat ini. Dari segi retail dahulu setiap orang harus memiliki modal besar untuk membangun ruko atau toko serta menyetok barang dagangan, dengan munculnya era digital saat ini retail tidak lagi membutuhkan modal besar untuk membangun ruko dan menyetok barang dagangan, kerana saat ini untuk berbelanja masyarakat tidak harus selalu datang kesuatu tempat dengan membawa uang tunai, namun cukup dengan smartphone dan internet saja masyarakat sudah dapat berbelanja dengan menggunakan aplikasi belanja online yang semakin menjamur. Ratail/kios kios konvensional akhirnya tergerus oleh era digital. Hal tersebut membuktikan bahwa pengaruh era digitial dewasa ini begitu besar dalam aktivitas sehari-hari. Tidak hanya bagi individu, namun juga berpengaruh kesemua organisasi/perusahaan manapun.

Apakah era digital juga berpengaruh terhadap pergerakan mahasiswa? 
Ya, era digital saat ini juga memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan mahasiswa. 

1.        Rapat Pengurus/Anggota
Dahulu sebelum adanya sosial media (Whatsapp, Line, BBM) para kader/pengurus organisasi kemahasiswaan harus berkumpul tatap muka pada suatu tempat untuk melaksankan rapat. namun pada era digital saat ini dengan munculnya sosial media (Whatsapp, Line, BBM) para pengurus organisasi dapat melakukan rapat online tanpa harus bertatap muka dalam tempat tertentu.

2.        Open recruitmen
Dahulu ketika kita ingin masuk/bergabung kedalam suatu organisasi harus datang ke sekretariat organisasi tersebut untuk mengambil formulir pendaftaran kemudian mengisinya lalu mengumpulkan kembali ke sekretariat organisasi tersebut. Pada era digital saat ini jika ingin masuk/berbagung pada beberapa organisasi sudah menggunakan pendaftaran online yang lebih memudahkan dalam melakukan open recruitment.


3.        Demonstrasi/Aksi
Demonstrasi.aksi yang dahulu dilakukan dengan turun kejalan membawa atribut spanduk, toa (pengeras suara), bendera organisasi untuk menyampaikan aspirasi mereka, namun pada era digital saat ini sangat jarang kita lihat mahasiswa turun kejalan untuk berjuang  atas ketidak adilan ataupun sekedar menyampaikan aspirasi mereka terhadap isu-isu yang muncul. Hal ini terjadi karena era digital telah memunculkan berbagai macam media untuk melakukan aksi atau menyampaikan aspirasi melalu sosial media (facebook, twitter, path, whatsapp, instagram, dll). Ketika apa yang mereka tuliskan dalam sosmed yang mereka miliki dan menjadi viral, maka otomatis isu yang mereka angkat akan menjadi perhatian stakeholder terkait isu tersebut bahkan langsung ditanggapi oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Propaganda untuk membangun opini publikpun marak dilakukan diberbagi media online.

Apa yang harus dilakukan mahasiswa kini untuk dapat terus menghidupkan pergerakan mahasiswa di era digital?
Perkembangan teknologi memang memiliki dampak positif dan negatif sehingga mahasiswa harus mampu mengadopsi hal-hal positif dari perkembangan teknologi sebagai penunjang aktivitas dan gerakan mahasiswa. Mahasiswa era ini jangan sampai terperangkap dalam tradisi (in Making Decision), kita membutuhkan cara baru untuk menghadapi era baru, yang bagus dipertahankan, yang baru diadopsi.

Selain itu, mahasiswa juga harus selalu berinovasi dalam berbagi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dengan menyesuaikan gaya masyarakat masa kini agar dapat menarik perhatian khalayak ramai namun tetap memiliki substansi yang jelas.

Bontang, 10 Oktober 2017
Rendi Purwadi